BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Komunikasi
merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan individu yang
lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit mengungkapkan keinginan,
pendapat dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi
sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa
yang terjadi jika antara satu individu dengan individu yang lain tidak
mengetahui bagaimana cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan
terjadi, informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan
yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan perasaan
mereka.
Ungkapan
“kecil itu indah” dapat dijadikan motto dalam memelihara penampilan diri
pribadi. Penampilan diri adalah hal kecil tetapi jika dilaksanakan dapat membawa
kesan-kesan indah yang membangun jati diri dalam pekerjaan, pergaulan dan
komunikasi interpersonal.
Komunikasi
interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim
(sender) dan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dikatakan langsung jika pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi
informasi tanpa melalui media. Jika pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat
bergasi nformasi melalui media maka ini dikatakan komunikasi tidak langsung.
Karena penampilan
diri merupakan hal kecil, orang sering menyepelekan dan melalaikannya.
Akibatnya hal kecil ini dapat menyebabkan jatuhnya citra diri dan reputasi
seseorang. Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga, menarik, dan
selalu rapi. Jadi groomong da;lam komunikasi interpersonal ialah penampilan
diri yang terjaga, menarik, dan selalu rapi pada saat dia berkomunikasi dengan
orang lain. Berpenampilan menarik memiliki arti sangat penting sebagai salah
satu kunci sukses untuk dapat menjalin hubungan atau interaksi yang harmonis.
Sebaliknya apabila penampilan diri ini diabaikan, dapat mengakibatkan dampak
yang merugikan, baik secara pribadi atau kelembagaan. Ditempat kerja seringkali
kita menjumpai karena disepelekannya penampilan diri, maka merusak reputasi dan
nama baik seorang karyawan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan grooming?
2. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?
3. Faktor-faktor apa saja yang membentuk
kepribadian?
4. Apa yang dimaksud dengan kekuatan pribadi?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan pengertian grooming.
2.
Menjelaskan pengertian kepribadian.
3.
Menjelaskan Faktor-faktor membentuk kepribadian.
4.
Menjelaskan pengertian kekuatan pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Grooming
Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga,
menarik, dan selalu rapi. Jadi grooming dalam komunikasi interpersonal ialah
penampilan diri yang terjaga, menarik, dan selalu rapi pada saat dia
berkomunikasi dengan orang lain. Penampilan diri (grooming) sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Berpenampilan menarik memiliki arti sangat penting
sebagai salah satu kunci sukses untuk dapat berhubungan atau berinteraksi yang
harmonis. Penampilan yang menarik selain harus
didukung oleh penampilan luar, juga harus didukung dari dalam diri.
Hal-hal yang harus
diperhatikan agar dapat tampil menarik:
1. Kesehatan
Tubuh
a. Makan
makanan bergizi
b. Olahraga
c. Istirahat
yang cukup
2. Perawatan
anggota tubuh
a. Perawatan
rambut
b. Perawatan
mata
c. Perawatan
gigi
d. Perawatan
wajah/muka
e. Perawatan
kulit
f. Tangan
dan kaki
g. Napas
tidak sedap dan bau badan
h. Kuku
3. Busana
kerja dan aksesori
Kegunaan
berbusana, antara lain sebagai berikut:
a. Pelindung
kulit/badan dari cuaca dingin dan panas
b. Sebagai
alat/sarana penunjang penampilan
c. Menyembunyikan
bagian tubuh yang kurang baik dan menonjolkan bagian tubuh yag bagusan
d. Menutupi
bentuk tubuh yang pendek, gemuk, tinggi, kurus dan sebagainya
Berbusana harus
berprinsip pada beberapa hal, yaitu:
SE à
Sepadan/Sesuai
RAà
Rapi
SI à
Sikap
Sepadan/Sesuai dengan:
a. Bentuk
tubuh
b. Usia
c. Waktu
(Pagi, siang, sore atau malam)
d. Tempat
e. Anggaran
Rapi,
maksudnya:
a. Bersih
dari noda-noda kotoran, make-up, makanan, keringat dan parfum
b. Tidak
terlihat lusuh, lecek, atau kusam
c. Tidak
robek/berlubang atau ada beberapa jahitan yang lepas
d. Tidak
terdapat benang-benang yang lepas
e. Tidak
ada kancing yang lepas atau hilang
f. Tidak
terlalu longgar, ketat, pendek, panjang, atau lebar
g. Tidak
berbau apek
h. Tidak
dijumpai garis-garis atau bayangan pakaian dalam
Sikap,
yaitu:
a. Pribadi
si pemakai
b. Gaya
penampilan pribadi
Dari
hal-hal tersebut, agar Anda dapat berbusana sesuai dengan situasi dan kondisi
serta gendernya, perhatikan busana kerja yang lazim digunakan berikut ini:
1) Busana
kantor untuk wanita, sebaiknya;
a) Gaun
terusan dengan blazer
b) Rok
span dengan blus gaya kemeja
c) Rok
span, celana panjang, blus dan blazer yang terkesan sportif dan feminim
d) Pemakaian
jilbab, rok panjang sebatas mata kaki, tidak menyentuh lantai, dan jilbab
sebaiknya yang berkesan modis
2) Busana
kantor untuk pria sebaiknya:
a) Kemeja
lengan panjang
b) Dasi
c) Celana
panjang
d) Ikat
pinggang
e) Kaos
kaki
f) Sepatu
g) Arloji
jam tangan
h) Jas
4. Cara
berbicara
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam berbicara;
a. Tidak
bersifat ceroboh
b. Tidak
menyinggung perasaan orang lain
c. Tidak
memperbincangkan masalah pribadi
d. Tidak
gemar memuji diri sendiri
e. Menghindari
gosip
f. Tidak
memotong pembicaraan
g. Tidak
membesarkan persoalan yang sepele
5. Cara
mendengarkan
Mendengarkan
orang lain yang sedang berbicara merupakan bentuk menghargai orang lain. Jika
ingin dihargai orang lain, maka hargailah orang lain terlebih dahulu.
6. Cara
duduk
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam cara duduk, diantaranya:
a. Atur
badan sedemikian rupa agar tidak merasa pegal, lelah, dan bosan
b. Hilangkan
kebiasaan menggetar-getarkan kaki
c. Khusus
untuk wanita, jaga agar lutut tetap berdekatan
d. Jangan
duduk melorot ke bawah dengan kepala bersandar
e. Menyilangkan
kaki karena lelah duduk, dapat dilakukan, namun tetap memperhatikan kesopanan
7. Cara
berjalan
a. Tunjukkan
ekspresi tanda rasa percaya diri
b. Tidak
menyeret-nyeret sepatu
c. Jaga
keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak dibuat-buat dan tidak menunduk,
atau menengadah
d. Keluar
masuk ruangan, wanita mendahului pria
e. Menggunakan
tangga eskalator, ketika naik, pria terlebih dahulu, kemudian sebaliknya,
ketika turun, wanita terlebih dahulu disusul pria.
Grooming dalam
penampilan prima adalah penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja
memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan. Setiap orang tentu saja ingin
selalu tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain. Penampilan
menarik mencerminkan kepribadian orangnya. Orang yang berpenampilan menarik
akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang
kurang memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian
kurang menarik. Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi
orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar sedapat
mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat.
B.
Kepribadian
Kepribadian seseorang
selain dibentuk oleh faktor dalam(pembawaan), tetapi juga faktor dari luar
(lingkungan). Namun padadasarnya kepribadian itu merupakan gambaran sikap dan
peri lakumanusia secara umum yang tercermin dari ucapan danperbuatannya.Berikut
ini akan diuraikan tentang pengertian kepribadian danproses pembentukan
kepribadian seseorang. Unsur pembentukan kekuatan pribadi itu, antara lain
bakat, minat,cita-cita, hobi, sifat-sifat, perasaan, kemauan, dan lain-lain. Mengetahui
kekuatan pribadi sangatlah penting bagi setiap orang. Dalam hal ini banyak cara
yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan pribadi. Salah satu cara
adalah dengan memahami bakat yang dimiliki. Berikut ini akan diuraikan tentang
cara memahami bakat dan kemampuan, dan cara mengetahui minat pribadi.
Cara memahami bakat dan
kemampuan
Bakat adalah suatu
kondisi atau energi jiwa pada seseorang yang jika dilatih secara khusus akan
memungkinkan tercapainya suatukecakapan tertentu. Misalnya, bakat bermain
musik, bernyanyi, berbahasa, berdagang atau berwiraswasta. Seseorang yang berbakat
musik, misalnya, jika dilatih secara baik dan kontinyu akan lebih cepat
menguasai keterampilan bermain musik daripada orang yang tidak berbakat musik.
Orang yang mempunyai bakat berdagang biasanya akan pandai dalam berjual beli. Bakat
setiap orang berbeda-beda, dan dengan adanya perbedaan bakat inilah yang
memunculkan berbagai jenis lapangan pekerjaan, keahlian, dan profesi dalam
kehidupan masyarakat. Bakat berbeda dengan kemampuan. Bakat adalah kecakapan yang
diperoleh sebagai hasil pembawaan atau keturunan. Sedangkan kemampuan adalah
kecakapan yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman, bukan merupakan
pembawaan dan bukan pula keturunan. Bakat berbeda pula dengan potensi diri.
Potensi diri adalah semua kekuatan yang ada pada diri seseorang yang memungkinkan
berkembangnya kecakapan-kecakapan tertentu. Daya atau kekuatan ini dibawa sejak
lahir, dan makin berkembang setelah dilatih. Jadi, potensi ini lebih luas pengertiannya
daripada bakat dan kemampuan. Potensi diri ini merupakan kecakapan yang
dimiliki seseorang sebagai pembawaan dan hasil belajar terhadap lingkungannya. Memahami
bakat, kemampuan, atau potensi ini amat penting bagi seseorang khususnya bagi
seorang pelajar sebagai salah satu upaya untuk lebih mengenal dan memahami
dirinya. Dan dengan memahami bakat, kemampuan, atau potensi diri ini akan lebih
menjamin keberhasilan seseorang dalam mengarungi samodera kehidupan dan meraih
cita-citanya.
Ciri- ciri Kepribadian
yang baik antara lain:
a. Pengendalian
diri
Manusia memiliki
keinginan dan hawa nafsu yang harus dikendalikan, sehingga tidak mengganggu
orang lain. Dengan pengendalian diri, maka kepribadian akan tercermin dalam
bentuk aneka perbuatan yang tidak bertentangan dengan norma sosial dan norma
agama.
b. Menjalankan
ajaran agama
Ajaran agama yang
datang dari Tuhan merupakan kebenaran mutlak. Karena itu, suatu perbuatan
dikatakan baik apabila mengikuti perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
c. Menyesuaikan
perilaku dengan adat istiadat yang berlaku
Suatu kepribadian dapat
diterima masyarakat bila sesuai dengan adat istiadat, kebiasaan, pranata yang
berlaku di masyarakat itu, sebaliknya jika tidak, masyarakat menganggap
perilakunya bertentangan dengan nilai adat.
d. Mendatangkan
kebahagiaan
Suatu perbuatan yang
menggambarkan kepribadian manusia dapat dikatakan baik bila ia mendatangkan
kebahagiaan. Kebahagiaan disini mengandung dua maksud, yaitu kebahagiaan diri
dan kebahagiaan bersama. Apabila kita berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
yang berlaku, maka keberadaan kita akan dapat diterima oleh teman dan
lingkungannya.
e. Mengendalikan
perilaku diri atas dasar intuisi
Intuisi merupakan
kekuatan batin yang dapat menilai sesuatu itu baik atau buruk. Tiap manusia
mempunyai intuisi tersebut, namun kekuatannya berbeda, karena itu perlu
pembinaan terus menerus. Tatkala intuisi kita mengatakan baik, maka lakukanlah.
Sebaliknya apabila intuisi sudah memberi peringatan dan mengatakan buruk, maka
tinggalkanlah.
f. Mengikuti
hukum evolusi
Segala sesuatu
mengalami evolusi atau berkembang ke arah kesempurnaan. Kepribadian juga tumbuh
secara berkesinambungan dari kepribadian yang sederhana menuju kepada
kepribadian yang ideal. Perkembangan ini didasari oleh tiga kekuatan, yaitu
kekuatan alam, perjuangan hidup, dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Dengan demikian, ukuran baik buruk terhadap suatu tindakan mengalami
perkembangan.
g. Disertai
niat baik.
Suatu perbuatan dan
kepribadian ddiberi nilai baik atau buruk, dilihat dari niat yang melakukannya,
bukan semata-mata dari hasil. Perbuatan yang disertai niat baik, bernilai baik,
meskipun mempunyai dampak keburukan. Sedangkan perbuatan dengan niat buruk
tetap bernilai buruk, meskipun menghasilkan kebaikan. Elemen niat ada dua, yaitu
“karsa” (kehendak) dan “manifestasinya”(Perwujudan).
Faktor-faktor yang
membentuk Kepribadian
Kepribadian setiap orang selalu berbeda
dengan orang lain. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya faktor-faktor
yang membentuk kepribadian itu, tidak pernah sama antara satu orang dengan
orang lain.
a. Faktor
Biologis
Faktor
biologis ini dibawa sejak lahir, sehingga juga disebut sebagai faktor
keturunan, yang memberi potensi terbentuknya kepribadian-kepribadian tertentu.
Contoh : postur tubuh,
bentuk wajah, warna kulit, kecerdasan dan sebagainya dipengaruhi oleh siapa
orang tua dari individu tersebut.
b. Faktor
kultural (kebudayaan)
Setiap
manusia hidup dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Setiap lingkungan budaya
itu senantiasa memberlakukannya adanya nilai-nilai budaya yang diacu oleh warga
masyarakat penghuninya. Dengan demikian pola kepribadian akan diwarnai oleh
keadaan, nilai, kebiasaan yang berlaku di lingkungannya. Melalui suatu proses
belajar secara berkesinambungan setiap manusia akan menganut suatu nilai yang
diperoleh dari lingkungannya. Nilai-nilai itu diadopsi dan kemudian
diimplementasikan dalam suatu bentuk “kebiasaan”, yaitu pola perilaku hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, setiap individu memiliki lingkungan budaya yang
saling berbeda dengan lainnya, maka situasi ini menghasilkan karakter
kepribadian setiap individu bersifat unik, khusus, dan berbeda dengan orang
lain.
c. Faktor
keluarga
Faktor
keluarga merupakan unsur sangat penting yang membentuk kepribadian seseorang,
karena dari keluarga inilah seseoarang memperoleh sentuhan pengalaman pertama
dan memperoleh pengalaman belajar pertama mengenai berbagai hal, seperti
interaksi dengan orang lain, mengenal adat istiadat, etika, dan nilai-nilai
tradisi di dalam keluarga maupun masyarakat.
d. Faktor
lingkungan sosial
Secara
kodrati, manusia hidup sebagai makhluk individu sekaligus sosial. Artinya sejak
lahir dilahirkan manusia tidak dapat hidup sendirian, melainkan memerlukan
pertolongan orang lain di lingkungannya. Dengan demikian lingkungan sosial sudah
ada sejak makhluk manusia ada atau diciptakan. Manusia sebagai makhluk sosial,
tidak dapat hidup secara individual, selalu berkeinginan untuk tinggal bersama
dengan individu-individu lainnya. Manusia memiliki kedudukan khusus terhadap
lingkungannya dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, yaitu sebagai khalifah
atau pengelola diatas bumi. Manusia dalam hidup berkelompok membentuk
masyarakat. Dinamika masyarakat memberikan warna pola kepribadian untuk
berkembang, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada kepribadian tanpa pengaruh
masyarakat lingkungannya.
Tipe Kepribadian
a. Sanguine
(Extrovert feeling), ciri-cirinya:
1) Selalu
bersikap optimis
2) Tampak
selalu gembira, bahagia, dan suka bicara ceplas ceplos
3) Terus
terang, selalu mencari perhatian dan selalu ingin populer
4) Suka
bersahabat dan menyenangi banyak orang
5) Suka
mendominasi dalam berkomunikasi dan selalu ingin didengar
6) Suka
membesar-besarkan berita dan basa basi
7) Mudah
tersinggung
b. Choleric
(extrovert thinking), ciri-cirinya:
1) Disiplin,
bekerja kerasm dan penuh tanggung jawab
2) Berkemauan
keras
3) Berani
mengambil kepuusan dan menanggung risiko
4) Suka
berdebat atau adu otak
5) Cenderung
menjadi pemimpin
c. Melancholy
(introvert thinking), ciri-cirinya:
1) Pemikir
2) Tekun
dalam bidang yang diminati
3) Sistematis
dan penuh analisis
4) Kreatif
dan memiliki bakat khusus
5) Perasaannya
peka dan sangat berhati-hati
6) Cita-cita
tinggi
7) Sering
depresi jika menghadapi masalah besar
d. Phlegmatic
(introvert thingking), ciri-cirinya:
1) Penuh
pertimbangan
2) Lebih
suka menonton daripada melakukan pekerjaan
3) Kalem
suka diajak ngobrol
4) Konsisten,
tenang, dan pandai mengenalikan diri
5) Simpatik
dan ramah tamah
6) Suka
mementingkan diri sendiri
7) Lambat
dalam mengambil keputusan
e. Tipe
Keras Hati dan Perasa
Keras hati adalah tipe
kepribadian tegas, memegang prinsip, berpendirian kuat, sanggup melaksanakan
semua pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab, karena selalu
berorientasi pada prestasi. Orang yang keras hati senderung kurang toleran.
Kurang peka pada usulan dan kritikan dari orang lain, dan suka mempengaruhhi
orang lain.
Perasa adalah tipe
keribadian yang ramah, hangat dan suka memikirkan kepentingan orang lain. Orang
perasa kadang-kadang tidak tega menyampaikan pendapat yang berlawanan dengan
orang lain.
f. Tipe
penurut dan kreatif
Penurut adalah tipe
kepribadiann yang suka menerima saran dari ornag lain, lebih suka berperilaku
sesuai dengan perilaku orang lain dan menghindari ber4perilaku berbeda dengan
orang lain.
Kreatif adalah orang
tipe kepribadian yang menyukai perubahan, menyenangi hal-hal baru, banyak idde,
serinng mencoba hal-hal tidak umum.
C. Kekuatan Kepribadian
1.
Pengertian Kepribadian
Dalam
bahasa Inggris kata kepribadian disebut personality, , sedangkan dalam bahasa
latin disebut persona. Berikut ini beberapa pengertian kepribadian menurut pendapat
para ahli, yaitu:
a. George
Kelly, memandang kepribadian sebagai cara unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya
b. Gordon
Allport, merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu’ yang terdapat dalam diri
c. Sigmund Freud
(sarjana Psikologi Jerman), menyebutkan bahwa kepribadian (jiwa) dibentuk oleh
tiga kekuatan, yaitu id (each), super ego (uber ich), dan ego
(ich).
d. Drs.
Suparman Sumahamijaya, M.A, M.Sc., merumuskan kepribadian sebagai keseluruhan
dari sifat-sifat jasmani, pikiran, watak dan iwa seseorang serta sesuatu yang
membedakan seseorang dari orang lain.
Dari
beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Kepribadian
dipandang sebagai penentu atau pengarah tingkah laku
b. Kepribadian
dipandang sebagai sesuatu yang unik atau khas pada diri setiap orang
c. Kepribadian
seseorang dapat ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan (faktor
genetik/biologis) dan lingkungan (pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan
lingkungan)
2. Aspek
Kepribadian
Aspek
yang dijadikan standar atau ukuran untuk mengetahui dan mengembangkan jati diri
seseorang, yaitu:
a. Pengetahuan
1) Memiliki
pengetahuan/wawasan yang luas
2) Gemar
membaca
3) Memiliki
keinginan untuk mengerti segala persoalan lebih dalam lagi
4) Mencari
informasi dari ensiklopedia, perpustakaan, museum, internet, dan sebagainya
5) Menghadiri
forum seminar, dan sebagainya
b. Sikap/sifat
individu
1) Selalu
mawas diri
2) Mempunyai
citra diri yang baik
3) Menggunakan
imajinasi untuk mengetahui kebiasaan dan kecenderungan yang tidak diinginkan
c. Sikap
terhadap orang lain
1) Mempunyai
tenggang rasa, menghargai orang lain, tidak egois (mementingkan diri sendiri)
2) Mengakui
bahwa martabar manusia sama
3) Menghindari
sikap yang negatif, meremehkan/melanggar hak orang lain
4) Dapat
dipercaya dan mempunyai toleransi kepada orang lain
5) Bersedia
memberi pujian dan menegur serta meminta maaf
d. Kecerdasan
1) Memiliki
Kecerdasan yang baik
2) Mental
yang baik dan disiplin yang tinggi
3) Menggunakan
sistem sendiri waktu belajar
e. Penampilan
1) Busana
yang serasi
2) Bersikap
wajar, tidak over acting, dan feminim/maskulin
3) Ekspresi
yang ramah dan mengundang persahabatan
f. Kesehatan
1) Makan,
olahraga, dan tidur yang cukup
2) Pikiran
tenang
3) Mencari
kesibukan dengan melakukan kegemaran/hobi
g. Pengendalian
diri/emosi
1) Tidak
mudah dipengaruhi
2) Menghilangkan
prasangka buruk, kecurigaan, ketakutan, pesimisme, rendah diri, dan iri hati
3) Mengendalikan
diri secara fisik
h. Nilai/keyakinan
1) Memiliki
keberanian secara fisik/psikis
2) Menentukan
tujuan dan cita-cita
3) Tidak
takut dan apatis menyongsong hari depan
i.
Peranan/kedudukan
1) Mempunyai
peran/kedudukan
2) Mempunyai
manfaat untuk orang lain
3) Berusaha
secara sehat memperoleh peranan dan kedudukan
3. Kekuatan
Pribadi (Personality Power)
Kekuatan
pribadi adalah kemampuan atau potensi diri yang dimiliki oleh seseorang, baik
yang dibawa sejak lahir (genetik) maupun yang diperoleh dari pengalaman dan
pelajaran yang masih terpendam di dalam dirinya, dan menunggu untuk diwujudkan
menjadi manfaat nyata dalam kehidupan manusia. Untuk dapat melihat kekuatan
pribadi seseorang dapat dilihat dari potensi yang dimiliki yaitu:
a. Potensi
fisik
1) Penampilan
fisik (cantik, tinggi, gagah, atau sebaliknya)
2) Kualitas
indra ( kemampuan melihat, mendengar, meraba, dll)
3) Daya
tahan tubuh (sehat, bugar, kuat, dll)
b. Potensi
nonfisik
1) Potensi
intelektual (Intelligence quotient/IQ)
2) Kecerdasan
emosional (Emotional quotient/EQ), ciri-cirinya:
a) Dapat
memotivasi diri sendiri
a. Tidak
mudah stress dan frustasi
b. Dapat
mengatur dan mengendalikan suasana hati
c. Berempati
dan berdoa
3) Kecerdasan
spiritual
a) Tidak
mudah putus asa (pantang menyerah)
b) Hidupnya
penuh dengan harapan
c) Mempunyai
ketenangan hati
d) Menganggap
bahwa dirinya adalah milik Tuhan
e) Selalu
berserah diri
4) Kecerdasan
sosial
a) Mempunyai
kepekaan sosial
b) Mampu
berkomunikasi dengan baik dengan orang lain
c) Mempunyai
perasaan empati terhadap orang lain
d) Mempunyai
pengertian/pemahaman terhada orang lain
Selain
di atas, kekuatan pribadi uga berhubungan erat dengan bakat, minat, dan sikap
a. Bakat
(aptitude)
Bakat merupakan
karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (tidak mampu) melakukan suatu
aktifitas dan tugasnya secara mudah 9atau sulit) dan sukses (atau tidak pernah
sukses).
Ada beberapa jenis
bakat, diantaranya:
1) Numerikal
(bakat dalam bentuk angka-angka)
2) Verbal
(bakat dalam bentuk kata-kata)
3) Skolastik
(Bakat dalam bentuk kata dan angka)
4) Abstrak(pola,
rancangan, diagram dan posisi)
5) Mekanik
(Prinsip-prinsip umum IPA dan mesin)
6) Relasi
ruang (Pengamatan)
7) Bahasa
(Penalaran bahasa)
8) Kecepatan
ketelitian klesikal (tulis menulis)
Faktor
yang menentukan bakat seseorang yaitu:
1) Keturunan
2) Pendidikan
dan latihan
b. Minat
Berikut beberapa
pendapat ahli tentang bakat:
1) Prof.
Dr. H. Munandir, Seseorang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian,
mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai atau memperoleh sesuatu hal
itu.
2) Menurut
CF. Kuder (1968), minat adalah hasil belajar artinya minat dapat berubah-ubah
sesuai dengan perkembangan wawasan seseorang. Menurutnya, minat terdiri dari:
a) Minat
kegiatan luar (out door)
b) Mekanikal
c) Persuasif
d) Ilmiah
e) Artistik
f) Musik
g) Kesusastraan
h) Sosial
i)
Klerikal
3) JP.
Guilford (1969), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang bear terhadap sesuatu. Minat terdiri dari:
a) Minat
profesional: Minat dalam keilmuan, ekspresi seni dan kesejahteraan sosial
b) Minat
komersial: Minat pada pekerjaan dunia usaha/ual beli, periklanan,
kesekretariatan, akuntansi dan sebagainya
c) Minat
kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin0 dan kegiatan luar (out
door)
c. Sikap
Menurut Prof. Dr.
Mar’at, sikap adalah kesiapan, kesediaan untuk bertindak. Dr. Gerungan berpendapat
bahwa sikap adalah kesediaan beraksi terhadap suatu hal. Sedangkan Hurbert
Bonner, sikap adalah respons implisit untuk melakukan kegiatan menuju ke atau
menjauh dari seseoran atau nilai sosial. Ciri-ciri sikap:
1) Bukan
pembawaan manusia sejak lahir
2) Dapat
berubah sebagai hasil interaksi
3) Tidak
berdiri sendiri
4) Bersangkutan
dengan dimensi waktu
5) Tidak
menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi
6) Mengandung
faktor-faktor motivasi dan emosi
d. Kreativitas
Kreativitas adalah
potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang baru, atau untuk menemukan
solusi dari suatu permasalahan. Ada lima indikator kreativitas, yaitu: (1)
kelancaran memproduksi ide baru, (2) kemampuan mengajukan berbagai alternatif
pemecahan masalah, (3) keaslian, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan yang
orisinal, (4) kemampuan menjelaskan ide secara terperinci, (5) perumusan
kembali atas informasi yang telah diterima.
4. Mengevaluasi
Kekuatan Pribadi
Alasan
seseorang perlu mengevaluasi diri adalah:
a. Untuk
mengetahui posisi saat ini
b. Agar
menemukan momentum yang tepat untuk memacu diri
c. Untuk
memetik hikmah dan mengantisipasi keadaan
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi diri:
a. Bakat
minat dan sikap
b. Gaya
komunikasi
c. Sikap
terhadap lingkungan sosial
d. Kinerja
e. Kepemimpinan
f. Pola
pikir
g. Emosi
h. Daya
tahan mental
5. Memanfaatkan
kekuatan pribadi
Cara
memanfaatkan kekuatan pribadi:
a. Mewujudkan
sosok pribadi yang utuh kokoh, dan mencerminkan keteladanan
b. Memiliki
prinsip atau acuan-acuan perilaku yang kuat
c. Tidak
mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan atau dorongan-dorongan yang sifatnya
sesaat dan bisa menyesatkan
d. Berdisiplin,
konsekuen, dan konsisten dalam berbuat
e. Mampu
mengendalikan dan menjaga stabilitas emosi
f. Menggunakan
agama sebagai acuan moral
g. Memiliki
kesediaan dan kemauan untuk mengubah dan menginstrospeksi diri
h. Mendengarkan
secara ikhlas kritikan dan saran dari orang lain
i.
Mampu
mengaktualisasikan diri
j.
Mampu melihat secara
objektif
k. Memiliki
pandangan hidup yang dapat membawa tindakannya
l.
Menghargai orang lain
karena memiliki perasaan dasar memberi perhatian
m. Terbuka
terhadap pengalaman-pengalaman baru
n. Memiliki
rasa humor tanpa harus menyakiti ati orang lain
6. Membangkitkan
kekuatan pribadi
Menurut
Sujanto, dkk., pribadi manusia tumbuh dari dua kekuatan pribadi, yaitu:
a. Kekuatan
dari dalam yang berwujud fisik dan psikis
b. Kekuatan
dari luar
BAB
III
KESIMPULAN
Grooming adalah penampilan diri seseorang
yang terjaga, menarik, dan selalu rapi. Jadi grooming dalam komunikasi
interpersonal ialah penampilan diri yang terjaga, menarik, dan selalu rapi pada
saat dia berkomunikasi dengan orang lain.
Kepribadian seseorang selain dibentuk oleh faktor dalam(pembawaan), tetapi
juga faktor dari luar (lingkungan).
Ciri- ciri Kepribadian yang baik antara
lain:
1. Pengendalian
diri
2. Menjalankan
ajaran agama
3. Menyesuaikan
perilaku dengan adat istiadat yang berlaku
4. Mendatangkan
kebahagiaan
5. Mengendalikan
perilaku diri atas dasar intuisi
6. Mengikuti
hukum evolusi
7. Disertai
niat baik.
Faktor-faktor yang membentuk Kepribadian yaitu : Faktor
Biologis, Faktor kultural
(kebudayaan), Faktor keluarga, Faktor lingkungan sosial. Tipe Kepribadian yaitu : Tipe extrovert dan introvert,
Tipe Keras Hati dan Perasa, Tipe penurut dan kreatif.
Kekuatan
pribadi adalah kemampuan atau potensi diri yang dimiliki oleh seseorang, baik
yang dibawa sejak lahir (genetik) maupun yang diperoleh dari pengalaman dan
pelajaran yang masih terpendam di dalam dirinya, dan menunggu untuk diwujudkan
menjadi manfaat nyata dalam kehidupan manusia. Penggalian kekuatan pribadi akan
menghasilkan pengetahuan tentang bakat, minat, sikap, dan kreativitas
seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto.
2011. Komunikasi Interpersonal.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar